Geotextile Non Woven Lapisan Penguat Tanah Lunak

Geotextile non woven adalah produk sintetis yang berfungsi sebagai lapisan pemisah dan penguat tanah lunak.

Berbentuk lembaran berpori geotextile non woven banyak digunakan pada aplikasi filter pipa penyerap (geopipe HDPE) dan lapisan drainase pada dasar timbunan tanah. 

Mengatasi Tanah Lunak dengan Geotextile

Tanah lunak adalah jenis tanah yang terbentuk dari proses pengendapan, memiliki kekuatan geser rendah  kompresibilitas tinggi. Dalam jangka panjang, tanah lunak cenderung mengalami penurunan yang signifikan.

Penggunaan geotextile mencegah penurunan berlebih yang dapat menyebabkan  ketidakstabilan timbunan dan keruntuhan struktur. Secara umum fungsi geotextile adalah sebagai lapisan penghalang, penguat dan stabilisator dasar timbunan.

Lapisan Penguat Timbunan

Geotextile dapat memperkuat timbunan di atas tanah lunak dengan memberikan manfaat sebagai berikut:

  1. Memperkuat kestabilan timbunan.
  2. Mempercepat pemadatan (konsolidasi) tanah.
  3. Mencegah percampuran material timbunan dengan tanah dasar.
  4. Mengurangi penurunan timbunan tidak merata.
  5. Meningkatkan kekuatan (daya dukung) tanah.

Material Tahan Sinar Ultra Violet (UV)

Geotextile non woven diproduksi dari bahan baku serat pendek (staple fiber) atau serat panjang (continuous filament), yang tahan terhadap kelembapan, dampak bilogis dan kimia.

Lebih lanjut, dalam proses produksinya, bahan baku ditambahkan aditif pelindung sinar ultraviolet (UV) sehingga lebih awet ketika terpapar sinar matahari dalam jangka panjang.

Proses pembuatannya melibatkan pengikatan bahan baku untuk memenuhi persyaratan teknis. Secara rinci, tahapannya mencakup pengikatan mekanis, penusukan jarum (needle punch), pemanasan, atau proses kimia tergantung pada kebutuhan spesifik.

Fungsi Geotextile Dalam Konstruksi Jalan

Fungsi utama geotextile adalah memisahkan tanah dasar (subgrade) dari material timbunan (fill material) pada konstruksi jalan.

Pemisahan ini bertujuan untuk mencegah tercampurnya material timbunan berkualitas dengan tanah dasar yang lunak.

Lapisan agregat yang bercampur dengan tanah lunak di bawahnya akan mengakibatkan penurunan timbunan yang tidak merata dan mengakibatkan kinerja buruk pada struktur jalan.

Selain berperan sebagai lapisan pemisah (separator), geotextile juga berfungsi untuk mendistribusikan beban secara merata di atas tanah dasar.

Distribusi beban yang optimal ini dapat mengurangi ketebalan timbunan yang diperlukan, sehingga meningkatkan efisiensi material dan biaya konstruksi.

Lapisan Pemisah

Beberapa aplikasi geotextile sebagai berikut:

Konstruksi jalan 

Pada konstruksi Jalan raya, jalan tambang dan jalan akses, geotextile berfungsi sebagai lapisan pemisah (separator) antara tanah lunak (subgrade) dan agregat (batu pecah). Dengan demikian, material timbunan tetap stabil, tidak tenggelam ke tanah dasar, dan ketebalan lapisan dapat dipertahankan.

Pembangunan lapangan penumpukan peti kemas.

Penggunaan geotextile bertujuan mendistribusikan beban secara merata ke area yang lebih luas, mengurangi tekanan lokal dari beban berat peti kemas, mencegah deformasi tanah dasar seperti penurunan tidak merata (differential settlement).

Konstruksi bendungan dan saluran irigasi.

Geotextile digunakan untuk meningkatkan stabilitas lereng bendungan, memperpanjang umur struktur dengan mencegah migrasi partikel tanah, meningkatkan ketahanan struktur terhadap aliran air.

Separator balas jalan kereta api

Geotextile berfungsi untuk meningkatkan umur struktur dengan mencegah degradasi balas akibat kontaminasi tanah, mengurangi risiko soft spots (area lunak tidak merata di bawah rel).

Konstruksi tanggul.

Geotextile digunakan untuk mencegah lumpur organik bercampur dengan material timbunan pilihan, memisahkan material timbunan tanggul (pasir/lempung) dengan tanah dasar yang kurang stabil, meningkatkan faktor keamanan lereng. 

Penguat Lereng dan Pencegah Longsor

Geotextile juga berfungsi untuk menstabilkan lereng. Pada penggunaanya, geotextile membantu memperkuat tanah saat menahan beban, mencegah tanah amblas dan longsor. 

Jika digunakan sebagai lapisan penguat timbunan atau tanggul tanah,  geotekstil akan meningkatkan kuat geser tanah penyangga struktur di atasnya.

Geotextile bekerja dengan cara memperkuat tanah dasar, meningkatkan kuat geser, mengurangi pergerakan massa tanah yang tidak diinginkan, menjaga timbunan tetap stabil dengan sedikit penurunan.

Contoh lain penggunaannya:

  1. Memperbaiki tanah amblas (ground failure).
  2. Memperbaiki lereng runtuh (slope failure).
  3. Menangani longsoran (landslide).

Pelindung Dinding Kolam Buatan

Fungsi pelindung digunakan pada konstruksi kolam buatan, kolam limbah, tempat pembuangan akhir (TPA) sampah.

Dalam aplikasinya, geotextile non woven melindungi geomembrane dari kebocoran akibat gesekan batuan atau penetrasi akar tanaman di bawahnya.

Pada konstruksi ‘Sanitary Landfill’ geotextile non woven berperan untuk mencegah kerusakan geomembrane akibat gesekan material tajam saat menerima timbunan sampah. 

Contoh aplikasi sebagai lapisan pelindung:

    1. Pembuatan dinding penahan tanah (DPT).
    2. Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah.
    3. Pembuatan kolam limbah dan kolam air.

Penyaring (Filter) Saluran Drainase

Fungsi penyaring digunakan untuk mencegah sumbatan akibat masuknya partikel timbunan yang akan menyumbat celah penyerapan sehingga mengurangi distribusi air.

Pada fungsi sebagai filter, geotextile akan mempercepat aliran air, sehingga mengurangi tekanan pada dinding tanggul.

Contoh aplikasi sebagai penyaring (filter):

  1. Pemasangan pipa resapan dan drainase bawah permukaan tanah (sub surface drainage) lapangan olah raga, landasan pacu (airport).
  2. Lapisan insulasi dinding batu pada pemasangan bronjong.

Penutup Cor Beton (Curing)

Ketebalan geotextile dirancang mampu menahan kelembapan secara efektif. Saat digunakan sebagai curing beton, geotextile akan menjaga tingkat kelembapan yang konsisten pada permukaan beton.

Penggunaan geotekstil sebagai penutup cor beton bertujuan:

  1. Menjaga suhu kelembaban beton selama periode awal pengerasan.
  2. Membantu proses hidrasi beton secara terkendali sehingga beton tidak mudah retak akibat penguapan air yang terlalu cepat.
  3. Beton mencapai kekuatan maksimum.

Geotextile Stabilisator

Geotextile stabilisator umumnya terbuat dari serat panjang menerus,  memiliki spesifikasi teknis lebih tinggi dibanding produk berbahan serat pendek ‘staple fiber’.

Produk tipe ini banyak digunakan sebagai lapis (perkuatan timbunan) sekaligus pemisah dan drainase.  

Keunggulan geotextile berbahan serat panjang menerus tidak hanya pada sisi kuat tarik (tensile strength) atau kuat cekau (grab strength).

Geotextile tipe ini juga memiliki kuat sobek (trapezoidal tearing strength), ketahanan jebol (puncture resistance) yang lebih tinggi.

Kualitas geotextile stabilisator memenuhi standar persyaratan Kelas Geotextile.  Produk dirancang dapat digunakan pada lahan basah, lahan jenuh air, tanah dasar dengan daya dukung rendah.

Sifat Material Geotextile Non Woven

Geotextile non woven memiliki sifat material yang memadukan sifat-sifat mekanik dan  hidrolik.

Sifat-sifat ini berkaitan dengan kemampuannya sebagai lapisan pemisah (separator), pelindung dan penguat timbunan saat menerima beban, gaya dan energi.

Sifat mekanik pada geotextile

Merupakan karakteristik fisik yang mempengaruhi kinerja berhubungan dengan perkuatan, regangan, kuat geser, ketahanan terhadap tusukan diantaranya:

  1. Kekuatan tarik (tensile strength). Kemampuan geotextile dalam menahan beban tarik hingga mencapai titik putus pada dua arah gelaran (arah memanjang dan melintang). Kekuatan tarik diukur dalam satuan gaya per unit area (kN/m).
  2. Kekuatan sobek trapesium (trapezoidal tearing strength)Kekuatan menahan robekan trapesium dalam jalur tertentu.

  3. Kekuatan tarik (grab strength). Kekuatan menahan gaya tarik penjepit dengan beban sampai titik sobek.

  4. Kekuatan tusuk (puncture strength). Kemampuan dalam menahan tekanan atau tusukan benda tajam seperti akar pohon atau batuan saat pemasangan.

  5. Kuat regangan (elongation). Kemampuan untuk mengalami deformasi tanpa rusak ketika menerima beban. 

Sifat hidrolik pada geotextile

Sifat ini berkaitan dengan  dengan kemampuan material mengelola aliran air yang menembus material. Beberapa sifat hidrolik geotextile diantaranya:

  1. Permitivitas (permittivity). Kemampuan aliran volumetrik fluida menembus material.

  2. Permeabilitas (permeability). Kemampuan mengalirkan cairan di bawah ‘tekanan diferensial‘ saat menembus material.

Serat benang dan filamen geotextile memiliki sifat konduktivitas hidrolik yang mampu mengalirkan fluida melalui rongga pori atau rekahan serat.

Pada fungsi sebagai filter, tipe non woven memiliki keunggulan pada sifat permeabilitas air yang sangat baik.

Berbeda dengan tipe anyaman (Geotextile Woven), tipe non woven mempunyai kemampuan pengaliran fluida yaitu sifat lolos air (permeabilitas) yang lebih besar.

Perbedaan lainnya, tipe non woven memiliki tingkat regangan / pemanjangan yang baik.

Keunggulan Geotextile Non Woven

  1. Material bahan baku ramah lingkungan.
  2. Memenuhi syarat penggunaan pada sektor pertambangan, konstruksi, agrikultur, lingkungan, lansekap. 
  3. Pemasangan mudah, cepat, tidak memerlukan peralatan khusus. 
  4. Penyambungan antar gelaran dapat dilakukan dengan jahitan atau tumpang tindih (overlap).
  5. Meningkatkan stabilitas timbunan konstruksi jalan serta memperpanjang umur rencana jalan.
  6. Menghemat waktu konstruksi karena proses penimbunan dapat dilakukan dengan lebih cepat.
  7. Mempermudah aliran air, mencegah penumpukan air di dalam lapisan tanah, mengurangi risiko pergeseran atau kerusakan timbunan.
  8. Mencegah sumbatan pada sistem drainasi bawah tanah.
geotextile penguat timbunan

Ukuran dan Harga Geotextile Non Woven

Ukuran geotextile non woven 150g/m2 hingga 400g/m2 tersedia ukuran lebar 4-6 meter, panjang 100-150 meter.

Pada tipe 500g/m2 atau lebih untuk memudahkan penanganan, diproduksi dalam ukuran panjang 50 meter.

Harga geotextile non woven ditawarkan dalam satuan per m2 atau per rol berdasarkan spesifikasi teknis. Beberapa faktor mempengaruhi harga geotextile diantaranya:

Berat material dan ukuran produk

Geotextile memiliki ukuran berat per satuan luasnya (dalam gram per meter persegi). Semakin berat material bahan bakunya semakin tinggi harga produknya.

Harga geotextile satuan rol dihitung berdasarkan ukuran luasan. Produk dapat diproduksi dengan lebar 4-6m panjang 50m-150m.

Bahan baku produk

Tipe serat, jenis polimer sintetis yang digunakan dalam pembuatan geotextile akan mempengaruhi harga produk.

Kualitas produk, teknologi yang digunakan juga akan memengaruhi harga jual produk.

Spesifikasi teknis

Spesifikasi teknis diukur berdasarkan hasil data uji. Produk dengan spesifikasi seperti kekuatan tarik, kekuatan tusuk, sifat hidrolik yang tinggi, akan memiliki harga yang juga lebih tinggi.

Aplikasi khusus

Produk dengan penggunaan pada aplikasi khusus di lingkungan ekstrem tersedia tipe premium.

Penanganan longsor, penampungan dan pemisahan partikel padat (dewatering tube) merupakan aplikasi khusus. Penggunaan geotextile pada aplikasi ini menggunakan produk dengan bahan tambahan untuk meningkatkan kemampuan teknisnya.

PT. Geomax Reka Optima menawarkan produk dengan harga bersaing, hubungi bagian pemasaran kami untuk penawaran harga terbaik.