Perbedaan Woven dengan Non-Woven
Perbedaan woven dengan non-woven dapat dikenali dari struktur fisik, serat sintetis bahan baku, sifat material dan hasil akhir produk geotextile.

Apa itu geotextile?
Geotextile adalah material sintetis digunakan sebagai penguat dasar timbunan di atas tanah lunak dalam konstruksi sipil.
Berdasarkan struktur material dan fungsi, geotekstil terbagi dalam dua jenis yaitu tipe anyaman (woven) dan bukan anyaman (non woven). Kedua produk ini diproduksi menggunakan bahan baku dan proses produksi yang berbeda.
‘Non woven’ terbuat dari serat fiber dan kombinasi filamen, penyatuan seratnya melalui pemanasan dan tusukan jarum (needle punch).
Tipe ‘woven’ terbuat dari anyaman dua arah saling bertautan (memanjang dan menyilang) mono filamen atau pintalan serat benang.
Manfaat mengetahui perbedaan Geotextile
Pemilihan material yang tepat
- Pemilihan material yang tepat didalam konstruksi bertujuan untuk memastikan kekuatan dan keamanan struktur untuk mencegah kegagalan. Geotextile dengan spesifikasi fungsi filtrasi tidak dapat digunakan sebagai lapis perkuatan. Sebaliknya geotextile tipe anyaman rapat untuk perkuatan tidak digunakan sebagai filter.
Optimalisasi kinerja konstruksi
- Geotextile diproduksi dengan sifat material bahan baku yang berbeda beda. Geotextile tipe woven memiliki kekuatan mekanis yang tinggi, banyak digunakan sebagai lapis perkuatan yang tidak mengutamakan fungsi drainasi. Geotextile tipe non-woven memiliki kemampuan filtrasi dan permeabilitas, digunakan sebagai lapis perkuatan yang memerlukan fungsi drainasi yang baik.
Efisiensi biaya
- Harga geotextile ditentukan berdasarkan spesifikasi teknis yang berpengaruh terhadap bahan baku materialnya. Makin tinggi spesifikasi teknis yang digunakan pada disain struktur semakin tinggi harga produknya.
Pencegahan masalah teknis
- Kesalahan dalam pemilihan geotextile dapat menimbulkan kegagalan fungsi struktur. Kegagalan dapat berbentuk penyumbatan drainase pada fungsi filtrasi, ketidakstabilan tanah pada fungsi perkuatan tanah dasar bahkan dapat menimbulkan kelongsoran, konsolidasi tanah yang tidak merata.
Geotextile non woven fungsi dan aplikasi
Geotextile non woven digunakan sebagai lapisan pemisah, penguat, pelindung dan penyaring material timbunan yang memerlukan sistim drainasi yang baik.
Beberapa kemampuan yang dimiliki geotextile non woven diantaranya:
- Kemampuan mengalirkan fluida (permeability) dengan cepat melalui rongga pori dan rekahan seratnya.
- Memiliki sifat insulasi termal yang baik.
- Tahan terhadap cairan kimia dan bakteri.
- Daya serap dan kemampuan filtrasi sangat baik.
- Proses produksinya lebih cepat dibandingkan tipe woven.
Geotextile woven fungsi dan aplikasi
Geotextile woven digunakan untuk mencegah deformasi berlebihan pada lapisan tanah di bawah beban yang dapat menyebabkan kerusakan pada struktur di atasnya.
Kuat tarik yang tinggi, celah anyaman yang rapat dimanfaatkan untuk memperkuat lapis dasar timbunan dan memperbaiki daya dukung tanah.
Keunggulan lainnya geotextile woven:
- Pada gramasi yang sama dengan non woven, tipe woven memiliki kuat tarik (tensile strength), kuat sobek dan kuat tusuk yang lebih tinggi.
- Tingkat elongasi/pemuluran rendah <40%.
- Tahan terhadap cairan kimia dan bakteri.
Sifat pemuluran (elongasi) geotextile
Elongasi merupakan sifat pemuluran, keuletan, peregangan atau perubahan bentuk material ketika diberi beban dan tegangan tarik.
Efek pemuluran berhubungan dengan kemampuan geotekstil menahan tarikan dan tekanan saat berfungsi sebagai lapisan perkuatan timbunan.
Dengan sifat pemuluran ini geotekstil beradaptasi dengan cepat atas pergerakan tanah dan struktur di sekitarnya.
Tingkat pemuluran pada geotextile non woven dapat mencapai di atas 80%, sementara tipe woven memiliki tingkat pemuluran di bawah 35%.