geogrid jaring perkuatan

Geogrid Jaring Perkuatan Timbunan

Geogrid adalah  jaring perkuatan timbunan dan stabilisasi tanah dalam konstruksi sipil, terbuat dari bahan plastik atau anyaman multi filamen.

Penggunaan geogrid dapat mengurangi kebutuhan material timbunan seperti agregat sehingga menghemat biaya konstruksi.

Perkuatan Timbunan di atas Tanah Lunak

Pada konstruksi timbunan di atas tanah lunak, geogrid memiliki fungsi meningkatkan daya dukung tanah.

Jaring pada permukaan geogrid berfungsi mendistribusikan beban secara merata sekaligus mengurangi pergerakan material tanah.

Mekanisme kerja produk ini ada pada rancangan jaring yang memiliki kekuatan tarik tinggi. 

Permukaan berlubang ini akan mengunci (interlocking) timbunan berbutir atau granular di atasnya sehingga membentuk perkuatan.

Butiran timbunan yang saling mengunci akan mengalirkan distribusi beban, menghambat penurunan permukaan, mencegah pergeseran tanah dan retakan pada lapisan tanah yang lemah.

Geogrid Perkuatan Lereng

Pada struktur perkuatan lereng (Reinforcement of the embankment) penggunaan geogrid bertujuan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya pergeseran tanah atau keruntuhan.

Pemasangan produk secara tepat pada timbunan akan meningkatkan stabilitas, mencegah keruntuhan, memperpanjang umur perkerasan jalan.

Penggunaan produk juga akan menghemat biaya konstruksi karena berkurangnya ketebalan struktur perkerasan dibanding  pada metode konvensional (Reduction in pavement thickness).

Pemasangan geogrid dengan geotextile juga akan mengurangi pergeseran horizontal dan vertikal tanah di bawahnya, sehingga mengurangi penurunan diferensial.

Keunggulan Geogrid

  1. Memiliki sifat rangkak yang kecil.
  2. Pada tipe biaxial, arah silang dan memanjang memiliki kuat tarik yang sama.
  3. Menyalurkan beban timbunan ke area yang lebih luas sehingga meningkatkan kapasitas beban tanah.
  4. Memiliki kuat tarik tinggi satu arah (Tipe uniaxial), mampu menahan elongasi (creep) dengan baik saat mengalami beban berat.
  5. Pemasangan produk mudah, ringan, dapat diproduksi dengan kuat tarik  mulai dari 20  – 1000 kN/m.
  6. Memperpanjang umur rencana konstruksi hingga mencapai > 100 tahun.
Polyester Geogrid
geogrid distribusi beban

Tipe Produk

Pembuatan geogrid melalui proses diantaranya:

  1. Penyatuan anyaman rajutan benang dengan kuat-tarik tinggi (tipe benang multi filamen).
  2. Penyambungan bahan berbentuk ‘strip’  melalui pemanasan (heat-welded from strips of material).
  3. Proses pelubangan dari lembaran plastik PP/HDPE  (extruding and punching) yang membentuk lembaran grid / jaring dengan lubang persegi.
  4. Pemilihan jenis geogrid dan metode pemasangan akan bergantung pada kondisi tanah, desain dan tujuan konstruksi.

 
Dari beberapa jenis produk, jenis geogrid dibawah ini yang paling banyak digunakan:

TIPE KUAT TARIK SEARAH (UNIAXIAL)

Geogrid yang  memiliki kuat tarik searah. Produk ini banyak digunakan pada aplikasi yang memerlukan perkuatan dalam satu arah tertentu seperti konstruksi oprit jembatan, lereng, struktur di bawah tanah.

TIPE KUAT TARIK DUA ARAH (BIAXIAL)

  1. Geogrid yang dirancang memiliki kuat tarik dua arah (arah menyilang dan memanjang). Produk ini mampu mengatasi gaya tarik dari berbagai arah, baik horizontal maupun vertikal.
  2. Produk biaxial banyak digunakan pada aplikasi rekayasa tanah yang membutuhkan perkuatan multidireksional seperti meningkatkan stabilitas lereng curam, perkuatan jalan raya dan landasan.

Kuat Tarik Geogrid

Sifat kuat tarik menentukan kinerja geogrid dalam menstabilkan tanah. Kuat tarik diukur dalam satuan kN/m (kilonewton per meter).  Hasil uji lebih tinggi menunjukkan  kemampuan produk menahan beban yang lebih besar.  

Beberapa faktor yang mempengaruhi kuat tarik:

Bahan baku dan polimer 

Polimer (HDPE, PET) memiliki ketahanan terhadap korosi, digunakan untuk stabilisasi jangka panjang.

Struktur anyaman produk

Uniaxial (kuat tarik 1 arah), Biaxial (kuat tarik 2 arah).

Beberapa tipe geogrid dan polimer berikut kuat tariknya:

  1. Polypropyelen (PP) Biaxial
  2. High Density Polyethylene (HDPE) Uniaxial 
  3. Polyester (PET) Uniaxial
  4. Polyester (PET) Biaxial 
  1. 20 – 50 kN/m
  2. 60 – 200kN/m
  3. 60 – 1000 kN/m
  4. 50 – 600 kN/m

Aplikasi Geogrid

Penggunaan geogrid dalam rekayasa geoteknik diantaranya: 

  1. Konstruksi jalan / perkuatan perkerasan jalan raya
  2. Area parkir / area penampungan kontainer.
  3. Konstruksi jalan kereta api (Railway ballast).
  4. Penanganan longsor, perkuatan lereng curam dan dinding penahan tanah.
  5. Perkuatan timbunan dasar pelebaran jalan.
  6. Perkuatan tanggul irigasi.
  7. Pembangunan bandara (airport pavement, runway).
  8. Perkuatan timbunan di atas kelompok tiang.